Hallo Windriyanti Hawadis,
You had me on Hawadis anyway :))
Pertama kali kita kenal, aku ingat, sih, kamu menghampiriku di pinggir
lapangan basket Universitas Budi Luhur tercinta saat ada penyuluhan Ospek. Aku
memakai baju ungu. Kamu? Aku lupa. Kemudian kita terpisah karena kamu Fakultas
Komunikasi sedangkan aku Fakultas Ekonomi. Kamu membenci tentang ekonomi. Tapi
sekarang pekerjaanmu harus mengerti ekonomi. Sedap bukan nongkrong di
Bursa Efek?
Kamu pernah marah. Diam tidak pernah lagi menyapaku lagi. Sempat bertemu di
jalan, kamu melengos, menghindar dan tidak menghiraukan. Sampai sekarang aku
tidak tahu alasanmu apa saat itu. Yang pasti kita berteman lagi. Begitu saja.
Mungkin aku yang tidak peka. Dan terlalu cuek. Ya, tidak peka adalah
saudara kembarnya cuek. Pelik ya.
Kamu selalu ada saat-saat
terpenting di hidup aku. Anjir, sweet banget, nyet. Pengerjaan skripsiku kamu
selalu ada. Bahkan kamu meminjamkan laptopmu, kamu mengajari aku presentasi siding.
Dan kamu ada menemani aku sidang skripsi saat itu. Terharu.
Kamu paling bawel dan cerewet
kalau aku sakit. Membawaku ke rumah sakit dan menginap di rumah sakit untuk
menemaniku di kamar rumah sakit itu. Selanjutnya sering sekali kamu memastikan
aku baik-baik saja. Double sweet?
Dan tadi pagi ada 8 missedcall dari kamu yang mencemaskan keadaanku karena mimisan. Iya, karena aku update mimisan pertama kali di tahun 2015. Sorry, cheese sweet :')
Kamu selalu ada untukku. Tapi aku
tidak.
Maafkan aku, ya, Windry. Atas tidak
adanya waktu untukmu.
Dari aku yang tidak tahu diri dan
bebal,
Cindy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar